
Gerakan Islam Berkemajuan
Kamu berhak hidup bahagia.
Kamu bukan sampah. Kamu bukan gagal.
Kamu hanya pernah jatuh.
Dan itu manusiawi. Karena hidup memang bukan tentang tak pernah salah, tapi tentang punya keberanian untuk bangkit.
Kamu bukan makhluk hina.
Dosa tidak membuatmu ditolak.
Kamu hanya butuh ruang untuk sembuh, dan Allah selalu punya ruang untukmu, seluas langit dan bumi, bahkan lebih.
Dan Allah… selalu punya ruang itu. Selalu.
Sebesar apa pun dosamu, selama nyawamu belum sampai di kerongkongan, selama matahari belum terbit dari barat, rahmat dan ampunan Allah masih terbuka. Maka jangan kau hukum dirimu seolah Tuhan telah menutup pintu.
Sebesar apapun dosa yang pernah kamu lakukan, sejauh apapun kamu pernah pergi dari Allah, Dia tidak menutup pintu-Nya.
“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas atas diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sungguh, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya…” (QS Az-Zumar: 53)
Air matamu bukan tanda kelemahan.
Itu tanda bahwa hatimu masih hidup.
Dan hati yang masih hidup… masih bisa pulang.
Taubat bukan untuk orang suci.
Taubat adalah untuk jiwa-jiwa yang lelah berpura-pura kuat.
Untuk mereka yang ingin berkata jujur kepada Allah:
“Aku rindu, Ya Rabb… aku ingin kembali.”
“Ya Allah, aku ingin kembali. Meski aku belum baik. Tapi aku rindu Engkau.”
Kamu tidak harus sempurna untuk kembali. Kamu hanya perlu jujur: bahwa kamu butuh Allah. Dan itu cukup.
Apabila kamu terjatuh dalam dosa, Jangan tinggal diam saja di dalamnya. Bangkitlah! Karena Allah tidak melihat masa lalumu, tapi melihat hatimu yang ingin kembali.
Maka jangan takut.
Jangan malu.
Jangan merasa terlalu kotor untuk dicintai Tuhan.
Air mata taubat lebih mulia daripada seribu amal dalam kesombongan. Jangan hinakan dirimu karena kesalahan masa lalu. Manusia bukan malaikat. Tapi manusia diberi hati—dan hati yang kembali kepada Tuhan, itulah kemuliaan yang sejati.
Kamu bukan ditolak. Kamu hanya sedang ditunggu.
Ditunggu untuk kembali ke jalan yang benar.