
“Ranting Itu Penting Cabang Harus Berkembang“ adalah slogan yang digunakan oleh Lembaga Pengembangan Cabang Ranting & Pengembangan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2022-2027.
Dalam struktur organisasi Muhammadiyah, keberadaan ranting dan cabang memiliki posisi strategis yang tidak dapat diabaikan. Keduanya merupakan pilar utama dalam menyemai dakwah Islam berkemajuan di tengah masyarakat. Ungkapan “ranting itu penting, cabang harus berkembang” bukan sekadar slogan, tetapi cerminan dari bagaimana Muhammadiyah dibangun dari kekuatan komunitas di tingkat paling bawah.
Pesan Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah H. Jamaludin Ahmad, M. Psi dalam beberapa kali pertemuan menyampaikan dengan sangat jelas, agar dinamakan Cabang itu berkembang maka mereka senantiasa bergerak dan berkegiatan.
Salah satu bentuk kegiatan utama warga Persyarikatan adalah membangun perjumpaan untuk bersilaturahmi dan berkonsolidasi untuk warga Persyarikatan. Agenda praktisnya bisa beragam, tetapi harus tetap bermuara pada tumbuhnya kebaikan untuk kemaslahatan warga persyarikatan.
Oleh karena itu, arena pertemuan harus dijaga terus dan agar steril dari potensi konflik. Jika sudah mulai ada ketegangan antar peserta pertemuan, maka harus berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan agar semua bisa berfikir jernih. “Bermuhammadiyah itu harus dilakukan dengan ikhlas, gembira dan bahagia.” ungkapnya.
Ranting: Ujung Tombak Gerakan Muhammadiyah
Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) adalah entitas paling dekat dengan kehidupan umat. Ia berada langsung di tengah masyarakat, menjalankan dakwah praktis, sosial, pendidikan, hingga pembinaan akhlak sehari-hari. Ranting menjadi tempat pertama bagi kader muda belajar berorganisasi, berkhidmat, dan menyerap nilai-nilai Muhammadiyah secara langsung.
Di sinilah pentingnya memperkuat peran ranting. Ranting bukan sekadar pelengkap struktur organisasi, melainkan jantung gerakan. Tanpa ranting yang aktif, gerak dakwah akan kehilangan akar. Sebab itulah, PRM perlu diberikan dukungan yang memadai, baik dari sisi pembinaan kader, pendampingan program, hingga penguatan administrasi.
Ranting yang hidup akan melahirkan kegiatan yang menyentuh langsung kebutuhan umat — dari kajian rutin, kegiatan sosial, TPA, hingga penguatan ekonomi warga. Maka, PRM yang solid adalah fondasi bagi berkembangnya Cabang Muhammadiyah yang kuat.
Cabang: Pilar Perkembangan dan Koordinasi
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) memiliki peran sebagai koordinator dan pengembang dari seluruh ranting yang ada dalam wilayah kerjanya. PCM harus mampu menjadi motor penggerak sinergi, inovasi program, dan pembinaan struktural. Jika ranting adalah akar, maka cabang adalah batang yang menopang, menyalurkan energi, dan memperluas jangkauan dakwah.
Cabang tidak cukup hanya menjalankan fungsi administratif. Ia harus berkembang menjadi pusat keunggulan dakwah yang terorganisir, produktif, dan responsif terhadap tantangan zaman. PCM perlu merancang program strategis, memperkuat lembaga pendidikan dan amal usaha Muhammadiyah (AUM), serta membangun komunikasi yang intensif dengan PRM.
Tanpa penguatan fungsi cabang, ranting akan berjalan sendiri-sendiri tanpa arah yang sama. Di sisi lain, jika PRM lemah, PCM tidak akan memiliki dasar yang kokoh untuk membangun struktur yang berkelanjutan. Keduanya harus bergerak beriringan.
Ranting itu penting karena ia adalah representasi nyata kehadiran Muhammadiyah di tengah masyarakat. Cabang harus berkembang karena ia memayungi dan membina ranting agar tumbuh dalam arah perjuangan yang sama. Keduanya bukan entitas yang bersaing, melainkan saling melengkapi dan menguatkan.
Sudah saatnya kita tidak hanya berbicara soal struktur, tetapi juga menghidupkan ruh organisasi ini. Dengan menguatkan ranting dan mengembangkan cabang, Muhammadiyah akan terus menjadi gerakan Islam yang dinamis, membumi, dan berkemajuan. Semoga bermanfaat^^, barakallahu fiikum.