Kajian TAMASA Ke-51 PRM Tritihkulon: Ustadz Arie Yusuf Kupas Kitab Bulughul Maram di Masjid Sabilul Hikmah

Cilacap – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tritihkulon kembali menggelar kegiatan rutin Ta’lim Malam Selasa (TAMASA) yang berlangsung pada hari Senin, 05 Mei 2025, bertempat di Masjid Sabilul Hikmah, Jalan Wisata Payau. Kegiatan dimulai tepat pukul 17.55 WIB dan berlangsung hingga selesai dengan penuh antusiasme dari para jamaah yang hadir.
Dalam kajian kali ini, PRM Tritihkulon menghadirkan narasumber Ustadz Arie Yusuf, S.Pd.I, yang menyampaikan materi dari kitab Bulughul Maram, salah satu kitab populer dalam kajian fikih hadits.
Di awal kajian, ustadz mengingatkan kepada seluruh jamaah berkenaan tentang betapa besarnya kenikmatan yang Allah berikan kepada kita semua. Setelah itu, menjelaskan tentang isi kitab Bulughul Maram tersebut. Kitab Bulughul Maram adalah sebuah kitab hadits yang disusun oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani.
Kitab ini berisi kumpulan hadits-hadits hukum yang berkaitan dengan fikih ibadah dan muamalah. Hadits-hadits dalam kitab ini disusun secara tematik, sesuai dengan bab-bab fikih, seperti: Thaharah (bersuci), shalat, zakat, puasa, haji, jual beli, nikah, Hudud (hukuman pidana Islam), dan lainnya.

Beliau Ustadz Arie melanjutkan, perbedaan antara adab dan akhlak. Menurutnya, adab itu pengertiannya lebih luas dari pengertian akhlaq. Adab artinya tata krama, etika, sopan santun dalam bertingkah laku. Bersifat: Lahiriah (tampak dalam perilaku dan ucapan). Contohnya cara makan, cara berbicara kepada orang tua, cara berpakaian sopan, mengetuk pintu sebelum masuk.
Sedangkan akhlak adalah sifat atau karakter batin yang menetap dalam diri seseorang, yang mendorongnya untuk berbuat baik atau buruk. Contohnya kejujuran, kesabaran, rendah hati, amanah, dan tidak sombong. Hubungan keduanya akhlak yang baik akan menghasilkan adab yang mulia. Namun, orang bisa saja beradab (tampak sopan) tapi belum tentu berakhlak (jika hatinya tidak tulus).
Pada kesempatan ini, ustadz Ari memberikan contoh adab makan, jika makanan jatuh, Islam mengajarkan agar diambil, dibersihkan, dan dimakan, selama masih layak. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika makanan salah seorang dari kalian jatuh, hendaklah ia mengambilnya, membersihkan kotoran darinya, lalu memakannya, dan jangan membiarkannya untuk setan.” (HR. Muslim, no. 2034).
Kelebihan akhlak yang baik dalam Islam sangat banyak, karena akhlak mulia adalah inti dari ajaran Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa keutamaannya:
1. Dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya – “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)
2. Timbangan paling berat di akhirat – “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari kiamat daripada akhlak yang mulia.” (HR. Tirmidzi)
3. Menyempurnakan iman “- Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.”_ (HR. Abu Dawud)
4. Mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat – Orang berakhlak baik disukai manusia, damai hidupnya, dan mendapat pahala besar.
5. Akhlak adalah cermin keislaman seseorang – Akhlak yang baik menunjukkan kesungguhan dalam beragama dan meneladani Rasulullah SAW.
Setelah memberikan pengantarnya, kemudian masuk pembahasan hadits yang pertama tentang hak muslim kepada muslim yang lain. Berikut adalah hadits tentang hak seorang Muslim atas Muslim lainnya:
Rasulullah SAW bersabda: “Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam.” Para sahabat bertanya, “Apa saja itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab:
(1) Jika engkau bertemu dengannya, ucapkan salam. * “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”* (Bentuk lengkap dan paling utama)
Balaslah dengan yang lebih baik atau setara: * “Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh”* (QS. An-Nisa: 86)
* Dahulukan memberi salam kepada:
- Yang lebih muda memberi salam kepada yang lebih tua
- Yang berjalan memberi salam kepada yang duduk
- Yang sedikit kepada yang banyak
- Yang naik kendaraan kepada yang berjalan
- Dengan suara yang jelas dan ramah
- Tidak terlalu pelan atau keras
- Menunjukkan kasih sayang dan keramahan
- Mengulangi salam jika berpisah dan bertemu kembali
Keutamaan Salam:
- Salah satu cara menyebarkan cinta dan kedamaian.
- Rasulullah SAW bersabda:
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)
TAMASA ini menjadi bagian dari upaya dakwah PRM Tritihkulon dalam meningkatkan literasi keislaman masyarakat serta membumikan nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Segenap pengurus menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin.